THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Kamis, 28 Mei 2009

Cara Kerja Radio Satelit

Prinsip radio satelit pada dasarnya sama dengan radio konvensional. Bedanya, pemancarnya di atas angkasa. Tentu untuk menghubungkan sinyal tidak menggunakan kabel. Paket siaran itu oleh masing-masing broadcaster ditembakkan ( uplink ) ke satelit dari sembarang tempat, asal masih masuk dalam daerah kekuasaan (cakupan pemancar) satelit. Sinyal digital yang terkodekan secara khusus itu dikirim melalui piringan satelit kecil (small satellite dish) pada frekuensi 7025 – 7075 MHz. Laju data dapat dipilih dari 16 KB/detik (monophonic AM broadcast) hingga 128 KB/detik (sebanding dengan CD stereo).

Di satelit, sinyal itu didekode oleh peralatan yang ada dan ditembakkan kembali ke Bumi pada frekuensi L-Band 1452 – 1492 MHz. Tergantung kontrak dengan WorldSpace apakah sinyal itu ditransmisikan ke satu, dua, atau tiga pemancar sekaligus dalam sebuah satelit. Antena datar yang unik pada masing-masing pesawat penerima menerima sinyal itu. Antena ini dapat dilepas dan memiliki kabel yang cukup panjang untuk memperoleh posisi tangkap yang optimum. Posisi tersebut harus pas agar jelas. Pesawat penerima dapat dioperasikan dengan baterai atau listrik dengan memakai adaptor.


Di Bumi sendiri masing-masing satelit disokong oleh tiga peralatan utama: pusat pengoperasian regional; pusat telemetri, komando, dan ranging, serta pusat pemantauan sistem komunikasi. Masing-masing komponen berfungsi untuk memastikan bahwa sinyal digital yang terbaiklah yang diterima di dalam sistem WorldSpace. Di belakangnya adalah tim profesional yang siap memantau 24 jam sehari tujuh hari seminggu.

Satelit yang digunakan oleh Worldspace adalah jenis geostasioner, yaitu satelit yang mengorbit dengan posisi tetap. Ketinggiannya sekitar 35.000 km di atas ekuator. Rencananya jaringan mereka akan terdiri atas tiga satelit: AfriStar, AsiaStar, dan AmeriStar. AfriStar dan AsiaStar telah diorbitkan, sedangkan AmeriStar baru akan diorbitkan. Dua satelit yang telah diorbitkan tersebut memiliki tiga pemancar (beam) yang masing-masing mampu menyalurkan lebih dari 50 saluran program audio sejernih kristal dan multimedia secara langsung ke penerima portabel. Area cakupannya seluas 14 juta km2 .

Satelit AsiaStar termasuk satelit berdaya besar yang memiliki tiga beam yang akan memancarkan sinyalnya ke tiga lokasi, dimana masing-masing beam mempergunakan dua transponder. Indonesia termasuk dalam beam selatan bersama Singapura dan Malaysia dengan pusatnya di atas Riau, sedangkan beam barat mencakup India dan sekitarnya, dan beam utara mencakup Cina, Korea dan Taiwan. Transponder 5 dan 6 yang terdapat pada beam selatan mempergunakan frekuensi L Band antara 1.467 – 1.492 MHz. Jadi bukan hanya karena menggunakan teknologi digital, tetapi frekuensi cakupan juga berbeda menyebabkan pemakaian radio transistor biasa tidak dapat digunakan. Bandingkan saja dengan penerima FM yang hanya mencakup frekuensi paling besar 108 MHz.

Sinyal yang ditransmisikan ke Bumi oleh satelit hanya bisa diterima oleh pesawat penerima (receiver) khusus yang memiliki Starman chipset. Keping inilah yang memodulasikan sinyal dari satelit dan menerjemahkan dalam bahasa bunyi. Selain itu, pesawat penerima juga secara otomatis menyusun untuk menyesuaikan laju data spesifik bagi program yang ditransmisikan dari satelit AfriStar atau AsiaStar, dari AM ke kualitas CD. WorldSpace menggunakan pemampatan digital MPEG 2.5 Layer 3. MPEG (Moving Picture Experts Group) merupakan standar international bagi pemampatan, decompression, pemrosesan, dan coded representation dari gambar bergerak, audio, atau kombinasinya. Dengan teknologi MPEG, data musik kini dapat dirubah menjadi data digital penuh dan disimpan dalam sebuah hard disc. Dan di dalam hard disc dapat menyimpan berpuluhan ribu file MPEG.

Aksesori pilihan juga disediakan seperti filter anti gangguan, antena yagi, low noise amplifier (LNA), data port interface, dan kabel penghubung sepanjang 25 m. Aksesori ini akan bermanfaat jika kita menggunakan pesawat penerima di gedung atau daerah, yang memerlukan penempatan antena luar untuk bisa bagus mengakses sinyal dan menangkap sinyal multimedia. LNA dirancang untuk penggunaan luar ruang bersamaan dengan antenna luar ruang. Pesawat penerima ini sangat ringan, antara 1,5 dan 3 kg.

Cara Kerja Satelit







Satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam yaitu. Low Earth Orbit (LEO): 500-2,000 km diatas permukaan bumi. Medium Earth Orbit (MEO): 8,000-20,000 km diats permukaan bumi. Geosynchronous Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi.







Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi. Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit jugamenggunakan transponders, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinyakomunikasi 2 arah.



Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.










Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.

Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.

Diposkan oleh the world di 02:20 0 komentar




Apa itu satelit?



Satelit yaitu suatu penerima dan pemancar wireless yang diletakkan pada orbitnya di sekitar bumi. Ada ratusan satelit yang telah/sedang beroperasi, awalnya dan sampai sekarang banyak digunakan untuk pencarian sumber daya alam dan mata-mata (keperluan militer), kemudian banyak digunakan untuk keperluan penelitian cuaca, siaran televisi, komunikasi radio amatir, komunikasi internet dan Global Positioning System.


Ada tiga macam sistem komunikasi melalui satelit ini, yaitu :
Geostationary Satellite Orbit (GEO), satelit yang ditempatkan tempat di atas khatulistiwa, sekitar 35.000 km ke atas, karena ditempatkan di atas khatulistiwa maka satelit tersebut mengitari bumi selama 24 jam, oleh karena bumi pun bergerak, jadi seolah-oleh satelit tersebut tetap berada di tempatnya. Biasanya satelit tersebut digunakan untuk satelit cuaca, karena dapat memantau perubahan iklim yang terjadi di tempat tertentu. Satu satelit GEO dapat “melihat” 40% permukaan bumi, jadi dengan tiga satelit GEO dengan interval yang sama (120 derajat) dapat mencakup seluruh permukaan bumi. GEO satelit dapat diakses dengan menggunakan dish antenna yang berada di permukaan bumi.
Low Earth Orbit (LEO) adalah satelit dengan orbit rendah, bahkan ada yang ketinggiannya kurang dari 100 mil, satelit ini bergerak lebih cepat dari bumi, sehingga dibutuhkan waktu antara 90 menit sampa beberapa jam untuk mengakses satelit ini. Kebanyakan digunakan untuk penggunaan telepon genggam, atau telepon via satelit.
Elliptical Orbits, beberapa satelit mengitari bumi dengan menggunakan orbit elip, kecepatannya akan bertambah bila berada di orbit rendah, dan berkurang bila berada di orbit tinggi, beberapa satelit digunakan untuk operator radio amatir, dimana menggunakan antena yang selalu di sesuaikan dengan kedudukan satelit di angkasa
Apa itu Komunikasi Internet Satelit?

Komunikasi internet satelit adalah komunikasi internet tanpa kabel yang menggunakan satelit yaitu GEO sebagai media penyaluran data untuk internet, dalam hal ini terbagi menjadi dua yaitu satelit 2-arah dan satelit 1-arah. Komunikasi internet via satelit ini biasanya digunakan di lokasi-lokasi tertentu yang tidak terjangkau oleh kabel, baik itu kabel analog/digital maupun kabel fiber optic.
Apa itu komunikasi internet satelit 2-arah?

Pada dasarnya satelit adalah untuk menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik. Melalui gelombang inilah data internet dipancarkan. Untuk menggunakan satelit 2-arah ini diperlukan stasiun bumi (earth station) dan dish antenna yang digunakan untuk memancarkan dan menerima data internet.

Untuk mendapatkan komunikasi dengan sistem ini memerlukan alat-alat yang sangat mahal, sebagai contoh harga baru earth station sebesar USD 30.000,00. Dari sana dapat dilihat bahwa cukup mahal penyediaan alat-alat ini, sehingga tidak feasible untuk warnet mengadakan alat seperti ini.
Apa itu komunikasi internet satelit 1-arah?

Komunikasi internet satelit 1-arah adalah menggunakan satelit sebagai media penerima komunikasi internet (downlink) dan menggunakan media lainnya seperti dial-up untuk mengirim data (seperti permintaan untuk membuka halaman web selanjutnya).

Kebanyakan dari trafik internet yang digunakan oleh pengguna internet adalah mendownload atau mengambil data-data berkapasitas besar, seperti huruf, gamar, streaming video, dan masih banyak lagi, sehingga dibutuhkan kapasitas downlik yang besar pula, sedangkan untuk pengiriman data atau uplink hanya terdiri dari text berkapasitas kecil, mudah dan dapat dikirim melalui kabel telepon yang cukup lambat sekalipun. Kabel telepon ini biasanya dapat digunakan untuk menyalurkan data internet sebesar 28,8 kbps s.d. 57,6 kbps (tergantung modem pengguna), tapi dalam prakteknya sering sekali lebih lambat dari itu. Data yang masuk ke pengguna umumnya adalah data besar yang membutuhkan internet kecepatan tinggi.

Dari beberapa hal tersebut, dan untuk mengurangi pembelian alat-alat upstream melalui satelit yang cukup mahal, maka beberapa ISP mengadakan downlink via satelit atau komunikasi internet 1-arah, hanya arah downlink saja.
Keuntungan satelit 1-arah?

Dibandingkan dengan internet kabel, wilayah cakupan lebih luas.
Kerugian satelit 1-arah?

delay lebih panjang (500 ms utk up link dan downlink).
meskipun delay ini bisa dibilang kurang berarti karena terjadi bukan
karena congestion (kepadatan traffic), namun tetap saja ada pengaruh
utk site2 yg memang lambat dan terlalu panjang jumlah hop-nya.
Catatan : delay dan jumlah hop tdk menggambarkan kecepatan aktual
- membutuhkan koneksi tambahan utk upstream traffic, butuh biaya lagi
- tarif dikenakan berdasarkan besarnya jumlah transfer data
- tidak ada koneksi IIX, tentu saja lambat utk site2 dlm negeri.
Masih tergantung pada metode akses lainnya untuk jalur upload, yaitu pada umumnya berupa dial-up (telepon).



0 komentar: